As-salamu ‘alaikum wr.wb
Kiamat menjadi renungan setiap
manusia yang masih dikaruniai dan mendapat idzin dari Allah SWT untuk menghirup
udara segar di jagat raya ini, kita semua berfikir betapa dahsyatnya kejadian
itu serta kita tidak bisa membayangkan betapa memprihatinkannya kiamat yang
akan datang sedangkan kita hanya diberi gempa yang hanya sekian skala kita
sudah tidak tahu apa yang harus kita perbuat.
Kiamat seharusnya bukan menjadi
fenomena yang menakutkan, tapi lebih dari pada itu yang menakutkan adalah bekal
untuk menghadapi kehidupan setelah hari kiamat. Kadang-kadang kita hanya
berfikir betapa dahsyatnya hari kiamat, tapi kita terlena sehingga lupa apa yang
menjadi bekal kita untuk menghadapi hari pembalasan.
Posting kali ini saya lebih
menekankan terhadap apa yang terjadi di kehidupan yang berada di ujung dunia
fana ini atau yang sering kita sebut dengan istilah “akhiruz-zaman”.
Dalam kitab al-mawa’idzul
ushfuriyah dijelaskan
Rasulullah bersabda:
Akan muncul akhir zaman golongan-golongan muka-muka mereka seperti muka manusia dan hatinya seperti hati-hati syaitan, sifat-sifat mereka seperti sifat srigala yang membahayakan, dalam hatinya tidak ada kasih sayang, mereka menumpahkan darah (bunuh-membunuh), mereka tidak membenci pebuatan jahat. Jika kamu ikuti, mereka mendekatimu, dan jika kamu menunda-nunda terhadap mereka, mereka menggunjingmu. Anak-anak mereka banyak hutang, pemuda mereka kurang ajar, orang-orang tua mereka berbuat dosa, mereka tidak mau menyuruh kepada kebaikan dan tidak mau melarang kemungkaran. Jika menganggap mereka mulia, maka menjadi hina, dan jika meminta apa yang ada pada mereka, menjadi fakir. Pada mereka hukum menjadi bid’ah dan bid’ah menjadi sunnah. Maka ketika keadaan itu telah muncul, maka Allah menguasakan pada mereka penguasa yang jahat-jahat, orang-orang yang menjadi pilihan mereka lalu berdo’a tetapi tidak dikabulkan do’anya.
Shahabatku sesama Islam! Setidaknya
hadists diatas menjadi bahan renungan bagi kita, dan sudah waktunya kita
bangkit dan berfikir dizaman sekarang ini apakah kejadian-kejadian diatas sudah
kita hadapi?, kalau memang hal itu sudah terjadi, apakah yang harus kita sikapi?
Dan bagaimana kejadian-kejadian yang akan menimpa pada anak cucu kita? Sadar,
sadar, sadar. Bangkitlah dari tidur panjang kita, bangkitlah dari ke egoan
kita. Mari kita bendung anak-anak kita melalui ilmu tauhid. Karena anak cucu kita
hidup dizaman yang jauh lebih dahsyat kemaksiatannya dari pada kita, sebagai
mana hadits Rasullah:
Didiklah anak-anakmu, karena anak-anakmu diciptakan pada zaman yang tidak sama dengan zamanmu.
Kaitannya dengan hari kiamat, dalam
kitab durratun-nashihin dijelaskan, Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya kiamat itu tidak akan datang, kecuali sebelum kamu telah melihat sepuluh macam tanda-tanda akan kedatangannya. Lalu beliau menyebutkan, tanda-tanda itu, yaitu:
1. Adanya asap (pencemaran uadara)
2. Keluarnya dajjal
3. Binatang dabbah (yang melata) dibumi
4. Matahari terbit dari barat
5. Turunnya isa as
6. Ya’juj dan ma’juj
7. Longsor (gempa bumi) dibagian timur dunia
8. Gempa bumi dibagian barat
9. Gempa bumi di jazirah arab
10. Keluarnya api dari yaman dan menghalau mereka ke tempat penghimpunan mereka.
Kalau kita perhatikan hal tersebut diatas memang sekarang
ini belum nampak kejadian-kejadian diatas, tapi yang perlu di perhatikan adalah
semua yeng tertera diatas pasti akan datang. Dalam halaman berikutnya
Rasulullah juga bersabda:
Hari kiamat itu mempunyai tanda-tanda akan kedatangannya, yaitu:
1. Tampak tidak jelas perkembangan pasar. Pasar menjadi tidak bergairah dan macet
2. Sedikit hujan dan tumbuh-tumbuhan
3. Pergunjingan meluas
4. Orang-orang banyak makan riba
5. Anak-anak zina telah bermunculan
6. Pengagungan terhadap pemilik harta
7. Suara-suara orang fasiq begitu lantang dimasjid
8. Orang-orang yang ahli kemungkaran lebih menonjol dari pada ahli kebenaran.
Muslimin, muslimat yang rohimakumullah Allah! Setidaknya delaman
hal yang paling bawah telah kita rasakan sekarang ini, kitapun sadar betapa
macetnya jalan-jalan dipasar, sehingga orang lebih memilih diam dirumah dari
pada harus berdesakan dipasar toh pada akhirnya pedagang-pedagang di pasar
berkeliling dimuka rumah-rumah mereka suatu contoh adalah penjual sayur
gerobak.
Poin yang nomor dua mungkin kali ini belum merasakannya
tapi sekian tahun kedepan hal itu pasti terjadi.
Pada poin nomor tiga, kita sering melihat acara selebritis dan
sejenisnya yang hampir kesemuanya tersebut mengandung unsur pergunjingan. Kitapun
sudah mengetahui terhadap mayoritas orang-orang yang banyak makan riba. Ditambah
lagi dengan poin yang nomor lima yakni anak-anak zina berserakan dimana-mana,
kalau kita sering melihat berita televisi, tidak hanya di daerah perkotaan saja
yang orang tuanya rela membuang anak, tapi hal ini sudah menjadi bahan
perhatian kahalayak umum kalu di daerah pedesaan hal itu sudah banyak terjadi.
Poin yang nomor enam, mungkin sudah lama fenomena ini terjadi
yakni pengagungan terhadap pemilik harta, contoh yang paling sederhana adalah
dimana ketika kita kedatangan tamuorang kaya dan orang miskin, cara memperlakukan
mereka kadang-kadang tidak adil dalam arti lain orang kaya lebih dipehatikan
sedangkan simiskin hanya dipandang dengan sebelah mata. Suara-suara orang fasiq
begitu lantang dimasjid hal ini sedah biasa mereka lakukan, mereka mengaji
dengan suara enaknya sehingga dibalik semua itu ada modus ingin di puji, ingin
dimulyakan, mengharap mertua dan masih banyak lagi modus-modus yang sangat
tidak pantas mereka lakukan, apalagi didalam tempat sujud (masjid).
Orang-orang ahli kemungkaran lebih menonjol dari pada ahli
kebenaran, di suatu daerah yang lebih terpilih menjadi pemimpin adalh
mereka-mereka yang sering membuat kemungkaran, mungkin mereka menganggap
pilihan mereka akan menjamin keselamatan mereka dan akan menjaga mereka apabila
tertimpa mushibah tampa memikirkan apa yang akan terjadi di kehidupan yang akan
datang.
Shahabatku sesama muslim! Sudah sepantasnya kita
memperbaiki diri, introspeksi diri, berfikir dan meresapi, tengok kanan kiri
kita dan marilah kita persiapkan anak-anak kita dengan membendung mereka lewat
ilmu agama, ilmu tauhid serta controlling yang bersifat terus-menerus tanpa lelah
dan putus asa.
Akhirnya kita semua memohon kepada Allah SWT semoga kita
dijadikan orang yang mati husnul khatimah amin
Demikian posting kali ini kurang lebihnya mohon maaf
Was-salamu ‘alaikum wr.wb.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar