Home· Home· Home· Home·

Sabtu, 28 Juni 2014

kisah nabi ayyub

as-salamu 'alaikum wr. wb.
Diceritakan nabi Ayyub as adalah bangsa rum, dalam sejarahnya ia memiliki tiga orang istri. Meskipun nabi Ayyub dikaruniahi kenikmatan dunia tapi ia tidak lupa mensyukurinyaserta tidak lalai dan tidak lemah semangat untuk berdzikir kepada Allah SWT.
Disisi lain iblis naik kelangit tujuh dan Allah SWT berfirman:” hai iblis terlaknat, bagaimana kamu melihat hamba-Ku ayyub?” 
iblis menjawab:”ya tuhanku, sesungguhnya ayyub dapat beribadah kepadamu seperti itu, karena engkau telah memberikan kelapangan dalam hal dunia dan kesehatan. Jika semua itu tidak ada padanya, tentu ia tidak akan beribadah kepadaMu.” 
Allah berfirman:”kamu bohong, karena sesungguhnya aku mengetahui ia akan beribadah dan bersyukur kepadaKu, sekalipun ia tidah memiliki kelapangan dalam hal dunia.”
iblis berkata:”ya tuhanKu kuasakanlah ia padaku, lihatlah bagaimana aku membuatnya lupa berdzikir kepadaMu. Aku akan membuatnya sibuk dengan dirinya sehingga membuatnya lengah beribadah kepadaMu.” 
Lalu Allah memberi kuasa pada iblis, terhadap segala sesuatu terkait dengan nabi ayyub as kecuali ruh dan lidahnya. Setelah itu iblis kembali lalu dia berangkat ke tepi pantai, disana di berteriak sekeras-kerasnya, sehingga tidak tersisa satu jinpun melainkan semua berkumpul disamping iblis.
Mereka bertanya:” apakah yang menimpamu, wahai iblis, pemimpin kami.” Iblis berkata:”aku benar-benar mendapatka sebuah kesempatan yang tidak aku peroleh sebelumnya, kesempatan sebaik ini sejak aku berhasil mengusir adam dari surga. Oleh sebab itu, bantulah aku menghadapi si ayyub. Aku perintahkan kamu semua segera menyebar bekerja keras membakar semua harta ayyub as.” 
Iblis berangkat menuju ayyub, sedang ia dalam keadaan mengerjakan shalat di masjid. Iblis berkata:”apakah kamu tetap beribadah kepada Tuhanmu dalam penderitaan ini. Allah benar-benar telah mengirimkan api dari langit untuk melumat habis semua harta kekayaanmu sampai menjadi abu.” Nabi ayyub as. Tidak mau berbicara padanya, sampai ia selesai shalat. Lalu ia membaca ”al-hamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan semua ini padaku, kemudian Dia mengambilnya lagi dari diriku.” Lalu ia berdiri mengerjakan shalat lagi. iblis kembali dengan tangan hampa, terhina, menyesali perbuatannya sendiri dengan penuh kekecewaan.
Nabi ayyub as memiliki empat belas orang anak, delapan laki-laki dan enam perempuan. Setiap hari mereka sarapan dirumah laki-laki diantara mereka. Pada hari itu mereka sedang makan dirumah saudara laki-laki mereka yang terbesar bernama hurmul. Sementara setan-setan berkumpul, mengepung rumah itu dan merobohkannya, dan menimpa anak-anak nabi ayyub as. Sehingga mereka semua mati dalam keadaan menyantap makan bersama menghadapi sebuah meja makan. Diantara mereka, ada yang sedang menyuapkan makanan dimulutnya, dan ada pula yang sedang memegang gelas ditangannya. Selanjutnya iblis berangkat menuju ketempat nabi ayyub yang sedang mengerjakan shalat. Iblis berkata:”apakah kamu masih tetap beribadah kepada Tuhanmu sedang Dia telah merobohkan rumah anakmu, dan menimbun anak-anakmu yang sedang makan bersama dengan reruntuhan rumah itu, mereka mati semuanya.” Nabi ayyub tidak mau berbicara dengan iblis itu dengan sepatah katapun sampai ia selesai mengerjakan shalat.
Setelah selesai shalat nabi ayyub berkata:”hai iblis terlaknat, segala puji bagi Allah SWT yeng telah memberikan kepadaku, kemudian Dia mengambil pemberian itu kembali dariku. Karena anak-anak dan harta adalah fitnah bagi siapapun baik laki-laki maupun perempuan. Maka diambillah olehnya, harta dan anak-anak itu dariku agar aku lebih dapat berkesempatan untuk beribadah kepada Tuhanku.”
Iblis pergi dengan tangan hampa, penuh kerugian dan kekecewaan serta marah besar. Tetapi dia kemudian datang lagi, ketika nabi ayyub as. Sedang dalam shalatnya. Pada saat nabi ayyub bersujud iblis meniup hidung dan mulut nabi ayyub. Tubuh nabi ayyub menjadi bengkak, keringatnya bercucuran dan ia merasakan kepayahan dalam tubuhnya.
Istrinya, rahmah berkata:”ini semua akibat kesedihan terhadap semua harta yang musnah dan kematian ank-anak. Sedang malam harinya kamu selalu mengerjakan shalat dan berpuasa disiang hari. Kamu tidak pernah beristirahat sejampun dan tidak pula mendapatkan kenyamanan.”
Setelah itu mulai terlihat kudis atau cacar pada tubuh nabi ayyub as. Sampai memenuhi seluruh tubuhnya, mulai kepala sampai kedua kakinya. Nanah keluar dari cacar yang telah memenuhi tubuhnya yang diddalamnya terdapat ulat. Semua kerabat dan kenalannya mulai menjauh darinya. Sejak ditimpa musibah itu, dua istrinya minta cerai dan nabi ayyub menceraikannya. Hanya rahmah yang setia merawatnya siang dan malam. Sampai pada suatu saat datanglah kaum perempuan dari para tetangganya dan berkata: ”wahai rahmah, kami semua khawatir kalau musibah ayyub akan menular pada anak-anak kami. Singkirkanlah ia dengan kami, dan jika tidak mau kamu lakukan, maka kami akan mengusirmu secara paksa.”
Maka keluarlah rahamah dari rumah itu lalu membungkus semua pakaian serta berteriak denga suara yang sangat keras: ”oh betapa terasing, dan terpisah! Mereka telah mngusir kami dari negeri kami sendiri dan mengeluarkan kami dari rumah kami sendiri.”
Lalu ia menggendong nabi ayyub diatas punggungnya, sedang air mata membanjiri wajahnya. Dia berangkat sambil menangis ke suatu tempat yang biasa digunakan membuang sampah. Dan nabi ayyub diletakkan di atasnya. Suatu hari para penduduk desa itu keluar dan melihat keadaan nabi ayyub lalu berkata: ”bawalah suamimu menjauh dari kami, jika tidak, kami akan mengirimkan anjing-anjing kami agar memakannya.”
Maka rahmah membawanya pergi, sambil menangis sampai ketempat persimpangan (perbatasan) jalan. Nabi ayyub diletakkan dan ia dating lagi dengan menbawa kapak dan tali. Dia membuat gubuk dari kayu dan alas dari abu serta batu sebagi bantal nabi ayyub. Dia juga menyiapkan sebuah piring yang biasa digunakan para pengembala untuk memberi minum ternaknya.
Selanjutnya rahmah berangkat menuju desa nabi ayyub memanggilnya: ”kembalilah engkau, hai rahmah, aku hendak berwasiat kepadamu, jika engkau ingin pergi meninggalkanku dan membiarkan aku ditempay ini.” Rahmah menyahut:”jangan khawatir wahai junjunganku, aku tidak akan meningglkanmu selagi nyawaku berada di jasadku.”
Lalu rahmah berangkat menuju desa. Dia bekerja setiap hari memotong-motong roti dan memberi makan nabi ayyub dari hasil kerjanya itu, sampai pada akhirnya penduduk mengetahui bahwa dia istri nabi ayyub. Maka mereka tidak mau memberi makan kepadanya.
Mereka berkata:”menyingkirlah dari kami, karena kami sangat jijik kepadamu.”
maka rahmah menangis seraya berkata: ”ya Tuhanku, engkau telah mengetahui keadaanku, bumi telah terasa sempit bagiku, sedang orang-orang menganggap jijik pada kami didunia ini, janganlah Engkau merasa jijik kepada kami diakhirat nanti. Mereka telah mengusir kami dari rumah kami, maka janganlah Engkau menusir kami dari rumahMu pada hari kiamat.”
Lalu rahmah berangkat menuju seorang tukang roti dan berkata: ”kekasihku ayyub benar-benar lapar, maka berilah aku hutang sepotong roti.” 
Istri tukang roti itu berkata:”menyingkirlah kamu dari kami, agar suamiku tidak melihatmu, tetapi berikanlah gelung rambut itu padaku.”
rahmah memiliki dua belas gelung atau kelabang rambut yang menjuntai ketanah. Dia memiliki kecantikan yang menyerupai kakeknya nabi yusuf as. Nabi ayyub sangat menyukai gelung rambutya itu, lalu rahmah datang membawa gunting dan dipotonglah rambutnya itu, lalu diberikan kepada istri tukang roti tersebut denga imbalan empat potong roti.
Rahmah berkata:”wahai Tuhanku, semua ini aku lakukan untuk taat kepada suamiku dan memberi makan nabiMu, ayyub as. Aku terpaksa menjual gelung rambutku ini.”
Ketika nabi ayyub melihat roti yang masih utuh, hatinya terasa berat atas apa yang dilihatnya. Dia menyangka kalau-kalau istrinya menjual diri. Maka iapun bersumpah jika Allah memberika kesembuhan ia akan memukulnya seratus kali dera. Ketika rahmah bercerita yang sebenarnya kepada nabi ayyub, ia menagis dan berkata: ”wahai Tuhanku, telah hilang daya upayaku sehingga sampailah pada sebuah urusanku, bahwa istri nabiMu telah menjual rambutnya, demi untuk memberi nafkah padaku.” 
Rahmah berkata:”wahai junjunganku, janganlah engkau gelisah pada hari ini, karena rambut ini akan tumbuh kembali yang lebih baik dari sebelumnya.”
Lalu rahmah memotong-motong roti tersebut dan menyuapkannya pada nabi ayyub. Dia duduk disampingnya. Setiap ada seekor ulat yang jatuh dari dirinya, ayyub mengambilnya dan mengembalikan pada tubuhnya seraya berkata: ”makanlah dari rizqi yang telah diberikan Allah SWT kepadamu.” Sampai tidak lagi tersisa sedikitpun daging pada tubuhnya, sehingga tinggallah tulang-belulangnya, urat dan ototnya.
Menurut riwayat nabai ayyub menderita penyakit ini selama 18 tahun. Pada suatu hari rahmah berkata kepada nabi ayyub: ”engkau adalah seorang nabi yang mulia disisi Allah, kalau saja engkanu berdo’a kepada ALLah SWT agar Dia menyembuhkanmu.” Nabi ayyub berkata:”berapakah lamanya waktu saat kita berada dalam kondisis sejahtera.” Rahmah menjawab:”delapan puluh tahun.” Nabi ayyub berkata:” aku merasa malu kepada Allah, kalau sampai aku memohon kesembuhan kepadanya, sedang waktu penderitaanku belum mencapai waktu sebagaimana saat sejahtera.”
Ketika daging nabi ayyub habis, tinggallah ulat yang satu memakan ulat yang lain sehingga tersisa dua ulat. Yang satu menuju hati dan yang satunya lagi menuju lidahnya seraya menggigitnya. Disaat itulah nabu ayyub memanggil Tuhannya yang terdapat dalam surat al-anbiya’ ayat 83
“dan (ingatlah kisah) ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: (ya Tuhanku) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang maha Penyayang diantara semua penyayang.”
Sesungguhnya ia tidak mengeluh karena harta dan anak-anaknya tapi takut terputusnya dzikir kepada Allah.
Lalu Allah menjatuhkan dua ulat dari tubuh ayyub. Seekor jatuh diair dan menjelma menjadi lintah yang dapat digunakan obat pada beberapa jenis pennyakit. Dan yang satunya dijatuhkan di darat juga sebagai obat. Kemudian malaikat jibril datang dengan membawa dua buah delima dari surga.
Nabi ayyub berkata kepadanya: ”wahai jibril, apakah Tuhanku mengingatku?”
Jibril menjawab: ”ia Dia mengirimkan salam untukmu dan memerintahkan kamu agar memakan dua buah delima ini, maka kamu akan sembuh. Tulang-belulang dan dagingmu akan menjadi pulih kembali.”
Wahai saudaraku ingatlah akan sejarah nabi ayyub ini. Setidaknya menjadi tolak ukur bagi kita ketika kita mengalami musibah. Inilah postingan kali ini, kurang lebihnya mohon maaf.
was-salamu 'alaikum wr. wb.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar